Sate Kambing Jaya Agung : Nyuus! Gurihnya Sate Kambing Legendaris 53 Tahun
Mencari sate kambing enak di Jakarta memang tak sulit. Di kedai Jaya Agung bisa makan sate kambing yang sudah tersohor enak sejak tahun 1963.
Lokasinya tepat di perapatan Jalan Sabang, Jakarta Pusat, ini juga yang membuat kedai populer dengan sebutan Sate Kambing Sabang. Pemiliknya adalah Jali Suprapto, pria asli Lamongan yang mulai berjualan sejak tahun 1963.
Kedainya tak luas, mungkin hanya mampu menampung sekitar 10 pengunjung, namun saat menjelang malam kedai ini dilengkapi tenda tambahan. Di bawah tenda ini terdapat meja dan kursi tambahan yang tak pernah sepi pengunjung.
Lokasinya tepat di perapatan Jalan Sabang, Jakarta Pusat, ini juga yang membuat kedai populer dengan sebutan Sate Kambing Sabang. Pemiliknya adalah Jali Suprapto, pria asli Lamongan yang mulai berjualan sejak tahun 1963.
Kedainya tak luas, mungkin hanya mampu menampung sekitar 10 pengunjung, namun saat menjelang malam kedai ini dilengkapi tenda tambahan. Di bawah tenda ini terdapat meja dan kursi tambahan yang tak pernah sepi pengunjung.
Menu yang ditawarkan kedai ini tak banyak, tapi yang jadi andalan adalah sate kambingnya. Kami ingin mengulang kelezatan sate kambing di sini dengan memesan seporsi sate kambing, sate ayam dan sop kaki sapi.
Dengan cekatan pelayan menyiapkan pesanan kami. Seporsi sate kambing (Rp 57 ribu) disajikan dengan bumbu kecap manis yang dilengkapi irisan cabai rawit hijau dan bawang merah yang diiris kasar.
Sate ini terlihat menggoda karena potongan dagingnya lumayan besar. Saat masih hangat, kami mengaduk bumbu kecap agar menyebar melapisi daging kambing.
Aroma gurih lemak tercium tipis saat sate mendekat mulut. Sepotong daging kambing meluncur ke dalam rongga mulut, teksturnya empuk. Daging bisa dikunyah dengan gampang. Tampaknya kambing yang digunakan masih berusia muda.
Sate ini terlihat menggoda karena potongan dagingnya lumayan besar. Saat masih hangat, kami mengaduk bumbu kecap agar menyebar melapisi daging kambing.
Aroma gurih lemak tercium tipis saat sate mendekat mulut. Sepotong daging kambing meluncur ke dalam rongga mulut, teksturnya empuk. Daging bisa dikunyah dengan gampang. Tampaknya kambing yang digunakan masih berusia muda.
Satu tusuk sate terdiri dari daging dan lemak, jadi saat dimakan hangat, lemak kambing ini terasa lembut membelai lidah.
Selain empuk, bagian dagingnya juga terasa berbumbu. Ternyata sebelum dibakar, sate lebih dulu dimarinasi dalam kuah gulai bercampur kecap. Cara ini dipertahan sejak dulu.
"Ini bedanya kita, nggak yang lain pakai cara ini. Kuah gulainya jadi bumbu sate jadi lebih sedap," kata Sujono, adik dari Jali Suprapto.
Puas menyantap sate kambing, kamipun mencicipi sate ayam (Rp 36 ribu) yang terhidang dengan bumbu kacang. Penyajian sate ayam ini berbeda karena bumbu ditaruh di atas piring kemudian baru satenya diletakkan di atas bumbu.
Selain empuk, bagian dagingnya juga terasa berbumbu. Ternyata sebelum dibakar, sate lebih dulu dimarinasi dalam kuah gulai bercampur kecap. Cara ini dipertahan sejak dulu.
"Ini bedanya kita, nggak yang lain pakai cara ini. Kuah gulainya jadi bumbu sate jadi lebih sedap," kata Sujono, adik dari Jali Suprapto.
Puas menyantap sate kambing, kamipun mencicipi sate ayam (Rp 36 ribu) yang terhidang dengan bumbu kacang. Penyajian sate ayam ini berbeda karena bumbu ditaruh di atas piring kemudian baru satenya diletakkan di atas bumbu.
Bumbu kacangnya berwarna cokelat gelap karena diberi tambahan kecap manis. Untuk sate ayam ini, hanya menggunakan bagian daging ayam tanpa lemak maupun kulit.
Empuknya daging ayam berpadu sempurna dengan bumbu kacang yang creamy dan manis legit. Sate ayam ini paling enak dimakan dengan nasi putih hangat.
Sujono menjelaskan pada kami, menu sate ayam ini baru ada sejak tahun 2000-an. "Awalnya kita nggak ada sate ayam, tapi banyak yang nanyain jadi akhirnya kita adakan sate ayam juga," kata Sujono ramah.
Empuknya daging ayam berpadu sempurna dengan bumbu kacang yang creamy dan manis legit. Sate ayam ini paling enak dimakan dengan nasi putih hangat.
Sujono menjelaskan pada kami, menu sate ayam ini baru ada sejak tahun 2000-an. "Awalnya kita nggak ada sate ayam, tapi banyak yang nanyain jadi akhirnya kita adakan sate ayam juga," kata Sujono ramah.
Selain sate, kami juga menjajal sop kaki sapi (Rp 12 ribu). Semangkuk sop kaki sapi ini terdiri dari kikil sapi, kentang, tomat dan emping. Sekilas mirip seperti soto betawi yang berkuah santan keruh.
Sluurp! Aelain gurih kaldu kami juga merasakan jejak rempah yang kuat pada kuah sop ini. Kami menebak sop ini dibuat dengan racikan rempah pala, cengkeh dan lada.
Potongan kikilnya terbilang royal dan banyak. Teksturnya empuk kenyal dan makin mantap dimakan bersamaan kuahnya. Sedap!
Selain menu yang kami pesan, di sini juga ada pilihan menu lainnya seperti sate hati kambing, gule kambing, soto madura dan soto ayam.
Kalau penasaran dan ingin mencicip aneka makanan di sini, pastikan datang lebih awal karena lepas maghrib, warung ini ramai diserbu pembeli.
Sate Kambing Jaya Agung
Jl. KH. Wahid Hasyim No. 56 C
Kebon Sirih, Jakarta Pusat
Sluurp! Aelain gurih kaldu kami juga merasakan jejak rempah yang kuat pada kuah sop ini. Kami menebak sop ini dibuat dengan racikan rempah pala, cengkeh dan lada.
Potongan kikilnya terbilang royal dan banyak. Teksturnya empuk kenyal dan makin mantap dimakan bersamaan kuahnya. Sedap!
Selain menu yang kami pesan, di sini juga ada pilihan menu lainnya seperti sate hati kambing, gule kambing, soto madura dan soto ayam.
Kalau penasaran dan ingin mencicip aneka makanan di sini, pastikan datang lebih awal karena lepas maghrib, warung ini ramai diserbu pembeli.
Sate Kambing Jaya Agung
Jl. KH. Wahid Hasyim No. 56 C
Kebon Sirih, Jakarta Pusat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar