Rendang Payakumbuh Ditargetkan Kuasai Pasar Rendang di Arab Saudi
Jakarta - Banyaknya jamaah haji dan umrah dari Indonesia membuka peluang pasar di Arab Saudi. Tak terkecuali pemasaran rendang Payakumbuh yang terkenal nikmat.
Pemerintah Kota Payakumbuh bahkan optimis rendang dari daerahnya mampu menguasai pasar rendang di Arab Saudi. Salah satu langkahnya dengan mengikuti Pameran Produk Haji dan Umrah 2019 di sana.
Diberitakan ANTARA (19/1), Wakil Wali Kota Payakumbuh, Erwin Yunaz menyampaikan, "Kami optimistis bisa menguasai pasar rendang di Saudi ini, apalagi kita sudah memiliki sentra rendang di samping kampung rendang yang selama ini sudah eksis dan dikenal di pasar lokal," ujarnya. Ia melanjutkan, "Insya Allah kami mampu menyuplai rendang dengan jumlah yang maksimal."
Pemerintah Kota Payakumbuh bahkan optimis rendang dari daerahnya mampu menguasai pasar rendang di Arab Saudi. Salah satu langkahnya dengan mengikuti Pameran Produk Haji dan Umrah 2019 di sana.
Diberitakan ANTARA (19/1), Wakil Wali Kota Payakumbuh, Erwin Yunaz menyampaikan, "Kami optimistis bisa menguasai pasar rendang di Saudi ini, apalagi kita sudah memiliki sentra rendang di samping kampung rendang yang selama ini sudah eksis dan dikenal di pasar lokal," ujarnya. Ia melanjutkan, "Insya Allah kami mampu menyuplai rendang dengan jumlah yang maksimal."
Keikutsertaan rendang Payakumbuh dalam pameran produk tersebut sudah dimulai di penghujung tahun 2018. Di tahun ini, Erwin kembali ikut serta sebagai bagian dari undangan Konsulat Jenderal RI Jeddah.
Pameran Produk Haji dan Umrah 2019 berlangsung 24-26 Januari 2019 di Balai Nusantara, Wisma Konjen RI Jeddah, Amru Ad Dabbagh Street, Andalus District, Al Tahlia -Jeddah.
Erwin menjelaskan, "Hari pertama langsung 'turun gunung' dalam rangka mempromosikan Randang Payakumbuh di Jeddah dan Alhamdulillah langsung mendapat tanggapan positif, baik dari Konjen RI maupun pengusaha lokal sebab mendapatkan rasa asli dari sumber yang tepat dan bisa dikomunikasikan."
Pameran Produk Haji dan Umrah 2019 berlangsung 24-26 Januari 2019 di Balai Nusantara, Wisma Konjen RI Jeddah, Amru Ad Dabbagh Street, Andalus District, Al Tahlia -Jeddah.
Erwin menjelaskan, "Hari pertama langsung 'turun gunung' dalam rangka mempromosikan Randang Payakumbuh di Jeddah dan Alhamdulillah langsung mendapat tanggapan positif, baik dari Konjen RI maupun pengusaha lokal sebab mendapatkan rasa asli dari sumber yang tepat dan bisa dikomunikasikan."
Selain membawa sampel rendang, Erwin juga membawa buku dan video Promosi Randang Payakumbuh yang berjudul "Payakumbuh City of Randang." Buku ini merupakan produksi Dinas Kominfo Kota Payakumbuh bekerja sama dengan tenaga ahli dari Universitas Andalas.
"Insya Allah, dari promosi dan presentasi yang kita lakukan, Insya Allah sudah ada beberapa pengusaha yang siap merealisasikan pembelian Kalio Randang Payakumbuh untuk kebutuhan Haji dan Umrah," lanjut Erwin. Ia yakin rendang daerahnya bisa diandalkan mengingat Payakumbuh telah memiliki sarana produksi yang cukup lengkap.
Dalam kesempatan itu pula, Erwin menyerahkan buku "Payakumbuh The City of Randang" kepada Chairman Kamar Dagang Makkah, Mr Hisyam Muhammad Kaaki dan Konjen RI Jeddah, Dr Muhamad Hery Saripudin.
Pameran kali ini dihadiri oleh 72 perusahaan catering dari Mekkah, Madinah dan Jeddah serta 133 hotel di Madinah dan 158 hotel di Mekkah yang digunakan di musim haji 2018, sebagai calon pembeli.
Erwin mengatakan Indonesia merupakan penyumbang terbesar jamaah haji dan umrah ke Arab Saudi. Di tahun 2018, tercatat 221.000 jamaah haji dan 1,2 juta jamaah umrah berasal dari Indonesia. Jika dirata-ratakan, setiap bulan terdapat 118.000 warga negara Indonesia yang berada di Jeddah, Mekkah dan Madinah.
"Jumlah tersebut merupakan peluang pasar yang sangat besar dan perlu dioptimalkan khususnya bagi berbagai produk makanan khas Indonesia termasuk rendang yang merupakan produk khas Ranah Minang," pungkasnya.
Erwin mengatakan Indonesia merupakan penyumbang terbesar jamaah haji dan umrah ke Arab Saudi. Di tahun 2018, tercatat 221.000 jamaah haji dan 1,2 juta jamaah umrah berasal dari Indonesia. Jika dirata-ratakan, setiap bulan terdapat 118.000 warga negara Indonesia yang berada di Jeddah, Mekkah dan Madinah.
"Jumlah tersebut merupakan peluang pasar yang sangat besar dan perlu dioptimalkan khususnya bagi berbagai produk makanan khas Indonesia termasuk rendang yang merupakan produk khas Ranah Minang," pungkasnya.